PROFIL MADRASAH IBTIDAIYAH NIDLOMUSHIBYAN


PROFIL MADRASAH IBTIDAIYAH NIDLOMUSHIBYAN
Nama Madrasah :  MIS Nidlomushibyan
Status Madrasah :  Madrasah Swasta
NSM :  111232030167
NPSN :  60707654
Alamat :  Jln. Tegal Sapi KM. 2 No. 7
   Ds. Sukatani Kec. Pacet Kab. Cianjur
   -6.743302, 107.026663
Jarak Dari Kecamatan :  ± 2,9 KM
Alat Transportasi ke Sekolah :  Jalan Kaki
Lokasi Madrasah :  Pedesaan
Tahun Berdiri :  1950
No. Izin Operasional :  Wi/HK.008/306/1981
No. Telepon  |  e-mail :  0819 1219 6144 
Jumlah Tenaga Pendidik : 16 Orang
Jumlah Siswa TP 2017/2018 : 318

Qurban 1438 H

Hari raya Idul Adha atau lebih dikenal dengan Idul Qurban. Pada hari itu setelah shalat Id sampai tiga hari berikutnya yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, ummat Islam yang berkemampuan diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban, baik berupa sapi ataupun domba.
Penyembelihan hewan kurban pada hari Idul Adha secara historis adalah merujuk pada puncak keta’atan Nabi Ibrahim kepada Allah. Ia tunaikan perintah Allah untuk menyembelih putranya sendiri, Isma’il. Melalui mimpi, Allah perintahkan Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangan yang telah lama ia nantikan kehadirannya. Mimpi yang berulang datangnya itu ia yakini sebagai titah yang harus dilaksanakan.
Penyembelihan hewan kurban pada hari raya Idul Adha merupakan wasilah (sarana) dan thariqah (cara) pelestarian millah (agama) Ibrahim, meski sebenarnya perintah untuk berkurban juga telah ada sejak zaman Nabi Adam. Saat itu, kedua putranya Qabil dan Habil diperintahkan untuk melaksanakan kurban sebagai bentuk ketundukan kepada Allah. Penyembelihan hewan kurban juga merupakan syari’at yang ditetapkan bagi Nabi Muhammad dan ummatnya, dengan merujuk kepada peristiwa Nabi Ibrahim.
Kurban memiliki makna yang luas dalam kehidupan, terutama dalam rangka meningkatkan solidaritas, kesetiakawanan sosial dan introspeksi. Paling tidak, ada dua dimensi yang ditekankan di sini, yaitu hablum minallah dan hablum minannas. Kurban disyari’atkan sebagai bentuk kepatuhan, keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Hewan yang disembelih bukan berarti tumbal kepada sang khlaiq. Yang dipersembahkan kepada Allah, esensinya hanyalah ketakwaan.
Sedangkan jika dilihat dari dimensi horisontal, kurban sebagai bagian dari upaya menumbuhkan kepekaan sosial terhadap sesama anak bangsa, khususnya kepada golongan yang lemah atau mereka yang dilemahkan dan tertindas. Ibadah kurban pun mengajarkan kepada manusia untuk rela brkorban demi kepentingan yang lebih universal baik kepentingan agama, bangsa, maupun kemanusiaan.
Mengingat makna dan tujuan kurban tersebut maka Yayasan Syamsul Qohhar telah menjadikan kegiatan qurban sebagai agenda tahunan sejak tahun 2014 silam, sebagai bentuk rasa syukur dan aktualilasi keimanan seluruh karyawan Syamsul Qohhar. Amin.

SEJARAH SINGKAT PENDIRIAN YSQ

Sebagai alumni dari sebuah pondok pesantren, K.H. Mama Suarta Abdul Qohhar mempunyai rasa tanggung jawab yang besar untuk mengembangkan ilmu agama terhadap masyarakat. Pada tahun 1950 didirikanlah sebuah lembaga pendidikan yang disebut Madrasah Diniyah atau lebih dikenal dengan sekolah Agama. Tujuan didirikannya Sekolah Diniyah ini adalah untuk menampung warga masyarakat yang ingin belajar tentang agama, membangun masyarakat yang berakhlakul karimah, serta dapat meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT. 
Pada tahun 1968 – 1974 Madrasah Diniyah mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga atas inisiatif sesepuh Madrasah itu sendiri, dan didorong oleh berbagai kalangan baik masyarakat dan pemerintah setempat, maka pada tahun 1974 berdirilah sebuah lembaga sekolah dasar islam atau lebih dikenal dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nidlomushibyan diatas tanah wakaf yang terletak  Kp. Kayumanis Desa Sukatani (dulu masih Desa Ciapanas) Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Lembaga pendidikan ini didirikan atas dasar musyawarah yang dihadiri oleh tokoh masyarakat di lingkungan tersebut. Sejak saat itu banyak warga setempat mendaftarkan putra-putrinya untuk masuk ke MI Nidlomushibyan.
Sejak saat itu, Madrasah Ibtidaiyah Nidlomushibyan sebagai lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam Syamsul Qohhar mengalami perkembangan yang cukup besar, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dari tahun ke tahun lulusan MI Nidlomushibyan mengalami peningkatan yang sangat besar. Atas dasar hal tersebut dan atas tuntutan dari masyarakat sekitar, dewan penasihat beserta pengurus YPI Syamsul Qohhar bersepakat untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan tingkat Tsanawiyah sebagai wadah bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Pada tahun 1993, cita-cita untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan tingkat Tsanawiyah dapat diwujudkan berkat dukungan dari berbagai pihak. Atas kesepakatan bersama madrasah tsanawiyah tersebut diberi nama MTs al-Qohhariyyah, sebuah lembaga pendidikan tingkat tsanawiyah yang berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Syamsul Qohhar.
Namun dalam perjalanannya, eksistensi MTs al-Qohhariyyah pernah mengalami beberapa kendala sehingga baru pada tahun 1999 MTs al-Qohhariyyah terdaftar sebagai lembaga penyelenggara pendidikan di Departemen Agama (sekarang Kementrian Agama).
Pada tahun 2005 MTs al-Qohhariyyah telah diakreditasi dengan hasil penilaian C, dan pada tahun 2013 MTs al-Qohhariyyah mengalami peningkatan dengan hasil akreditasi B.